Profile

* Selamat Datang Di PNPM-MPd Kabupaten Sidoarjo Jangan Lupa Mengisi Kotak Saran Dan Komentar*

Jumat, 27 Desember 2013

“ Pelatihan Pengolahan Ikan Bandeng Desa Semambung “


       Desa Semambung, adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Jabon, di mana di desa Semambung memang banyak tambak yang dikelola sendiri oleh masyarakat Semambung. Ikan tambak desa Semambung menghasilkan berbagai macam ikan seperti ikan mujaer, gabus, udang, keting dan bandeng.
Dengan dasar itulah, warga desa Semambung, khususnya kaum perempuan ingin meningkatkan hasil pengolahan ikan, khususnya ikan bandeng, di karenakan ikan bandeng banyak dan mudah dijumpai di desa Semambung. Bahkan kaum perempuan desa Semambung sangat sering memasak ikan bandeng untuk keperluan rumah tangga maupun pesanan berbagai kegiatan/keperluan.
       Dan walaupun kaum perempuan desa Semambung sudah terbiasa memasak ikan bandeng, tetapi mereka masih belum mengetahui sepenuhnya cara mengolah yang lebih baik ikan bandeng, serta cara mengemas ikan bandeng dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kelompok peserta pelatihan pengolahan ikan bandeng
ikuti pemaparan materi oleh tim pelatih
  Lewat PNPM Mandiri Perdesaan, kaum perempuan desa Semambung berniat meningkatkan pengetahuan/kapasitas mereka dalam mengolah ikan bandeng.

Dan setelah melalui berbagai proses tahapan, akhirnya usulan kaum perempuan desa Semambung, yaitu pelatihan pengolahan ikan bandeng sesuai dengan potemsi yang ada di desa Semambung terlaksana. 
Kepala desa Semambung pun menambhakan, “ kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi keum perempuan desa kami, karena potensi dan kebutuhan desa Semambung tidak hanya kegiatan sarana, melainkan juga kebutuhan serta kegiatan peningkatan kapasitas kelompok perempuan seperti pelatihan pengolahan ikan bandeng hari ini, dan kegiatan pelatihan ini sudah lama di nanti oleh kelompok ibu-ibu, dan diharapkan ada hasil yang positif dengan meningkatnya ilmu serta perekonomian kelompok perempuan ini. Dan menurut Kepala desa Semambung pula, ada rencana, setelah pelatihan ini selesai, nantinya kelompok perempuan yang mengikuti pelatihan pengolahan ikan bandeng ini, akan diundang kembali ke desa untuk dilomabakan dalam kegiatan memasak di tingkat desa.“
Pada pelaksanaannya, kegiatan pelatihan pengolahan ikan bandeng di balai desa dihadiri oleh ibu-ibu dengan semangat. Dengan seksama dan serius,  bahkaan tanpa malu kaum perempuan tidak segan untuk bertanya kepada pelatih mengenai hal yang belum mereka ketahui mengenai pengolahan ikan bandeng.
Sambil praktek mengolah ikan bandeng pula, ibu-ibu saling bertukar pikiran tentang bagaimana mengolah ikan bandeng ini. Dengan iap kelompok mengolah di bagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok mengolah ikan bandeng menjadi 2 menu yaitu otak-otak bandeng dan bandeng presto. Mereka seolah berlomba menjadi kelompok yang terbaik.  
Dan proses pelatihan pun berangsung meriah, dari proses materi, praktek pengenalan ikan bandeng, pengulitan dan memasak dengan berbagai alat yang akhirnya proses pelatihan pengolahan ikan bandeng selesai dengan hasil ilmu pengolahan bandeng yang disertai praktek langsung mengolah ikan bandeng bisa terserap oleh kelompok ibu-ibu desa Semambung. Kaum ibu-ibu terlihat puas dalam mengikuti kegiatan pelatihan mengolah ikan bandeng.
Kelompok perempuan dalam praktek
pengolahan ikan bandeng 
Dan harapan dari peserta pelatihan pun berlanjut, harapan peserta antara lain :
 “ pelatihan tidak hanya selesai sampai pada saat hari pelatihan, pelatihan bisa berlanjut kembali, hasil kelompok pelatihan bisa dipasarkan oleh PNPM kecamatan Jabon, kegiatan pelatihan tidak hanya pada tuhun ini saja, tetapi ada lagi di tahun depan serta ada pula yang mengusulkan mereka ingin diikutkan dalam lomba-lomba pengolahan ikan bandeng dengan tujuan supaya hasil pengolahan ikan bandeng kelompok desa Semambung bisa dikenal oleh masayarakat. “
Begitu banyak harapan kaum perempuan desa semambung dari hasil pelatihan pengolahan ikan bandeng ini ditambah rencana dari Kepala desa Semambung, dengan keinginan supaya ikan bandeng bisa menjadi satu ikon dari produk desa Semambung, sehingga ada pemasukan ekonomi dari kelompok perempuan pengolah ikan bandeng yang tidak hanya menggantungkan penghasilan dari kepla keluarga, di mana kelompok perempuan peserta pelatihan pengolahan ikan bandeng ingin lebih mandiri dengan melalui PNPM Mandiri Perdesaan kecamatan Jabon.

@df.fk.jbn

MENENGOK IBU-IBU PEMANFAAT SPP

GELIAT PASAR SENGGOL POPOH

Jalan utama dari arah desa Jimbaran Kulon menuju desa Popoh kecamatan Wonoayu ,tidak bisa dilalui masyarakat dengan nyaman setiap hari Minggu pagi. Kegiatan pasar senggol sepanjang lebih kurang satu kilometer di kanan-kiri bahu jalan menyebabkan kendaraan dari arah utara atau sebaliknya menjadi tersendat sampai siang harinya.
Kegiatan Pasar Senggol Popoh, adalah kegiatan jual beli yang dilakukan pedagang kaki lima yang telah dikoordinir pemerintah desa dan karang taruna desa Popoh.Kegiatan ini telah menampung banyak pedagang-pedagang kecil di desa Popoh dan sekitarnya.Hampir lima tahunan kegiatan Pasar Senggol Popoh ini berjalan.
Desa Popoh untuk saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu desa yang mengalami pembangunan pesat. Semenjak dibukanya pemukiman baru oleh pengembang Perumahan Taman Anggun Sejahterah [PERUMTAS ], roda perekonomian masyarakat Popoh dirasakan mulai menggeliat, khususnya di kanan-kiri sepanjang jalan utama arah utara.  Desa Popoh saat ini tak pernah sepi di setiap waktu. Beda dengan sebelum ada perumahan, memasuki Desa Popoh dari arah Desa Jimbaran kulon harus berpikir ulang. Jalan utama yang ditanami tebu samping kanan –kirinya begitu rawan tindak kriminal. 
Masyarakat dan Pemerintah Desa, serta peran pionir karang taruna,  memanfaatkan kemajuan ini dengan mengadakan pasar senggol. Pasar yang hanya terjadi di hari Minggu itu mampu memunculkan pedagang-pedagang baru di masyarakat. Bahkan pedagang-pedagang dari luar Popoh pun banyak yang ikut bergabung.
Tak terkecuali ibu-ibu pemanfaat simpan pinjam khusus perempuan ( SPP ) yang  punya usaha, memanfaatkan pasar senggol sebagai tempat berjualan. Sebut saja  Ning Yah (45 tahun) anggota kelompok spp asal Desa Jimbaran Kulon sudah tiga tahun ini berjualan di Pasar Senggol Popoh. Dia berjualan lauk pauk atau brengkesan (pepes ikan, red.).
“Alhamdulillah, sejak ada pasar ini saya sudah tidak berjualan dari desa ke desa lagi. Selain dekat dari rumah pembeli disini banyak, jadi lebih banyak untungnya,” ujarnya sambil ketawa.
Begitu juga dengan Mbak Yuyun ( 40 th ) ,meski di desanya ada pasar kecamatan yaitu Pasar Wonoayu, ibu anggota kelompok SPP ini lebih suka berjualan sayur-sayuran (mlijo) di Pasar Senggol Popoh. Lebih ramai pengunjung menjadi alasan  sebagian besar pedagang kaki lima.
“Berjualan di sini lebih menjanjikan, lebih ramai pengunjung…, yah tergantung modal saja. Mudah-mudahan PNPM Wonoayu memberikan kredit di tahun depan lebih besar,sehingga bisa memperbesar usaha. ‘Kan untungnya juga besar, harapnya.
Kiranya harapan yang tidak berlebihan. Dengan keramaian pasar, juga bermunculanya toko-toko dan  warung-warung disepanjang jalan utama.  Nampaknya kegiatan pasar ini bakalan tidak hanya di hari Minggu saja. Belakangan tersiar kabar ke depannya Pasar Senggol Popoh akan berkembang menjadi  pasar desa.
Bagi sebagian masyarakat, rencana mengembangkan pasar Popoh menjadi pasar Desa Popoh, adalah salah satu solusi dari permasalahan selama ini. Pasar Senggol Popoh memang telah membuat roda perekonomian masyarakat  menggeliat, tapi juga membuat problem tersendiri bagi sebagian masyarakat yang lain yaitu masalah kemacetan.

 Dengan meningkat menjadi pasar desa, area  pasar  jadi lebih tertata. Pedagang disediakan tempat yang lebih memadai. Ada tempat  parkir  tersendiri bagi para pembeli. Dan yang lebih penting lagi tidak menutup jalan utama desa. Sehingga kemacetan yang selama ini merugikan masyarakat secara umum tidak terjadi lagi. Semoga saja segera terlaksana.                                                                                                                                                                                                                                            @abs.bkad.wny

Prinsip PNPM Mandiri Perdesaan :

1.Transparansi, 2.Keberpihakan pada Orang Miskin, 3.Partisipasi Masyarakat, 4.Prioritas Kebutuhan, 5.Kesetaraan Gender, 6.Akuntabilitas, 7.Keberlanjutan. Anda tengah berkunjung di Web Blog PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Sidoarjo di www.pnpmsidoarjo.blogspot.com

Poll